34 comments on “Pilih Pacaran atau…..Ta’aruf?

    • kayaknya kamu udah pilih deh, jomblo kan juga pilihan :), dan lebih nikmat kalo pacaran setelah menikah, ini bener lho, saya waktu nikah dulu sebelumnya juga nggak pacaran bahkan sampek akad nikah pun saya gak tahu nomer hp calon istri waktu itu, dan alhamdulillah sekarang tambah lama tambah sayang banget sama istri. Semoga Saudariku Idah dimudahkan jodoh dan calon suami yang bisa menjadi imam dalam membetuk keluarga Asmara, tanpa harus melalui pacaran… Amiiin… 🙂

    • InsyaALLAH begitu Ustadz, mending untuk yang masih sekolah ato kuliah fokus aja di studi masing-masing, insyaAllah lebih terjaga/aman daripada pacaran…. 🙂

    • Alhamdulillah saya sudah aplikasikan proses menikah dengan Ta’aruf dan alhamdulillah sekarang telah dikaruniai putra-putri yang semoga menjadi anak yang sholih dan sholihah …:)

  1. Assalamualaikum wr.wb..
    Salam kenal mas…

    Mas,saat ini saya punya teman dekat…tapi saya ragu utk menyatakan ta’aruf ke dia…

    1. jujur mas,karena saya ilmu agama saya sangat kurang…
    2. jujur lagi mas,saya jg bbrapa kali ganti “pacar”,namun slalu kandas…
    3. jujur yg berikutnya, saya pernah mengucapkan kata ta’aruf kpada seorang wanita, namun akhirnya kandas…dikarenakan hati saya yg ternyata belum sreg & disaat itu,sy mengucapkan ta’aruf tanpa memahami betul arti dan kandungannya…

    saya ingin memiliki sesosok yg dapat saya bawa ke jenjang berikutnya…sosok yg dapat menjadi pelaguhan terkahir hati saya…

    saya sadar,saya belum memiliki materi yg cukup…namun saya yakin,Allah pasti memberi jalan pada umat-Nya yg berusaha bersungguh2 dalam menjalani ibadahnya,(dlm konteks ini MENIKAH)…

    dengan membaca tulisan mas Abu diatas,InsyAllah sy akan praktekkan segera…
    saya mohon do’a & dukungannya mas…terima kasih..

    Wassalamualaikum wr wb…

    • Wa’alaikumussalam wrwb, 🙂 salam kenal juga Mas Arlangga,
      hehehe banyak sekali jujurnya, memang salah satu syarat ta’aruf adalah harus jujur, selain juga harus ada pendamping ato mediator… 🙂 semoga Mas Arlangga diberikan kemudahan dalam mendapatkan jodoh sholihah, yang taat pada Allah dan suami… amiin 🙂

  2. Assalamualaikum wr.wb

    Saya mau nanya mas…

    Jika kita sedang melakukan ta’aruf, dan mungkin sekarang sudah menemukan belahan hati yang dicari…

    tapi kita belum siap untuk menikah…

    kita harus gimana mas..?

    apa harus ta’aruf terus sampai 1 atau 2 tahun, sampai kita siap menikah…
    itukan sama juga dengan pacaran…

    mohon pencerahannya

    Wassalamualaikum wr wb

    • Wa’alaikumussalam wrwb.

      Mas Satya Dinata yang dirahmati Allah, ta’aruf boleh dilakukan apabila yang bersangkutan, baik pria atupun wanita yang merasa “siap/mampu” untuk menikah, dan biasanya paling lama 5 bulan setelah ta’aruf dan sudah sama-sama saling cocok setelah mendapatkan informasi tentang data diri pribadi masing-masing sesuai kriteria yang di inginkan, kemudian dilaksanakanlah proses akad nikah, karena pada dasarnya setelah ta’arufpun (kalo itu dilakukan dengan benar), kita juga tidak boleh dengan bebas berdua,an dengan calon istri/ suami tanpa disertai mahramnya, karna untuk menjaga hal-hal yang tidak di inginkan, nah untuk yang belum siap untuk menikah bagaimana? Rasululllah SAW. telah bersada yang diriwayatkan Dari Ibnu Mas’ud radiallahu anhu, “Kami bersama Rasulullah salallahu alaihi wa salam, pada saat kami masih muda, dan tidak memiliki harta. Rasulullah salallahu alaihi wa salam bersabda “Wahai para pemuda! Menikahlah, jika kamu mampu, karena dengan menikah akan lebih menundukan pandangan, dan menjaga kemaluan. Jika kamu tidak mampu, berpuasalah, karena puasa adalah penahan untuknya(syahwat)” (Hadist riwayat Bukhari & Muslim), semoga Mas Satya dinata diberikan kemudahan dan mendapatkan istri yang sholihah, wallahu ‘alam bissowwab.

  3. Amiinn…

    Terus apa yang harus saya lakukan dengan si cewek nya mass…

    saya udah terlanjur dekat, kurang lebih 6 bulan terakhir…

    apakah saya harus menjauhinya dulu..? sampai saya siap untuk menikah…

    • apa yang harus saya lakukan sekarang? Mas Satya lebih tahu kondisinya seperti apa, kalo Mas Satya pingin berubah lebih baik dan itu sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah SAW, sampaikanlah kepada si cewek, kalau itu disampaikan dengan cara yang baik insyaAllah tidak ada yang tersakiti, apalagi ini adalah bulan Ramadhan momen yang sangat pas sekali untuk memulai sesuatu yang baik, untuk meningkatkan kualitas diri dan keimanan kita.
      Apakah saya harus menjauhinya dulu? sebenarnya itu sudah terjawab kalau Mas Satya betul-betul memahami makna hadist yang tertulis diatas, kadar kedekatan Anda dengan si cewek seperti apa, andalah yang lebih tahu langkah apa yang harus diambil, ada dua kemungkian yang bisa di ambil, disegerakan menikah atau berhenti pacaran, semoga Mas Satya mendapatkan penyelesaian yang terbaik dan mendapat ridho Allah SWT. AMIIN 🙂

  4. Taaruf= mencoba melakukan suatu komitmen bersama tanpa didasari rasa cinta pada awalnya, dan membiarkan rasa cinta itu timbul setelah pernikahan terjadi. Stament seperti itu benar nggak Mas? mohon pencerahannya… terima kasih

  5. hmm.. pengennya si pacaran tp dengan komitmen pernikahan setelah si dia lulus.. gmn yak.. 😦 dan kalo ada batasan dalam pacaran pun saya siap, misal gak megang atau apalah.. nunggu 3 thn it’s okay.. gmn yakk.. -___-”
    btw. thx.. tulisannya bagus.. 🙂

  6. Ping-balik: Pilih Pacaran atau…..Ta’aruf? « heradokkiechan

  7. ta’aruf is very fair I think…maslahnya sekarang bisa gak kita sosialisaikan ta’aruf sebagai trend untuk menggantikan pacaran… pasti banyak yg masih belum tau arti ta’aruf soalnya..

  8. Ping-balik: Pacaran… atau Ta’aruf? | Sigjaw Blog

Tinggalkan Balasan ke CIBI (@Triaandani) Batalkan balasan